Wednesday, April 9, 2008

Gedung Putih di Zona Washington Legenda Wisata

Memandangi gedung-gedung megah tak berpenghuni ini kadang ada perasaan miris. Kenapa ? Karena banyak orang di Jakarta hidup tanpa rumah, menabung berpuluh tahun untuk punya rumah, mencicil sedikit-demi sedikit untuk memiliki rumah yang kadang hanya ukuran 3 x 4 meter saja, sementara rumah-rumah megah ini bertahun-tahun kosong tak berpenghuni, karena pemiliknya tak berniat tingggal di rumah megah ini dan pasti memiliki rumah lain somewhere in another area of Jakarta . Tentu saja rumah megah ini hanya salah satu dari produk investasi pribadinya . Salah satu asset saja.Luar biasa !
***
Rumah Zona Washington ini kini paling tidak telah berharga sekitar 2 milyar ( dugaan harga termurah!). Kosong. Tanpa penghuni. Beberapa di tandai dengan label " Dijual hubungi HP 081xxxxxxx ". Seingatku rumah-rumah ini selesai sekitar tahun 2005 awal. Jadi sudah 2 tahun hanya dihuni dan ditempati laba-laba.
***

6 comments:

Unknown said...

Saya sangat appreciate kepada Bapak yang telah membuat blog ini. Kebetulan saya sedang bekerja di LN dan pulang ke Indonesia hanya setahun sekali.

Foto dan ulasan di blog ini sangat menghibur dan mengobati kerinduan akan suasana di perumahan Legenda Wisata.

Mohon kalo bisa, diulas mengenai zona Einstein, pls...:)

Clement Hord said...

Pak Sahid,
Terimakasih banyak sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan juga tks banget buat comment nya. Mengenai Zona Einstein, saya akan posting nggak lama lagi buat kangenan Pak Sahid.

Mohon input2 dari Bapak mengenai blog ini kalau ada.
regards,
hans

Anonymous said...

Zona Einstein..saya menyesal memilih lokasi ini...setiap pagi selalu tercium bau karet yang sangat menyengat dan membuat pusing.Dan ternyata...teman2 di lokasi lain yang berdekatan juga mencium bau yang sama...sebaiknya pikir2 dulu deh kalau mau memilih lokasi di legenda wisata

FIENSO.com said...

Rumah mahal tidak berarti bebas bocor/rembes. Rumah pertamaku di Citra Indah lebih murah, tetapi tidak bocor. Rumah kedua di Legenda Wisata lebih mahal tetapi justru rembes dan bocor kamarnya.

Memang ada purna jual setelah serah terima. Di saat masa garansi, pemborong mengulur-ngulur waktu untuk perbaikan. Mereka bilang, cat habis lah. Nanti dinding luar akan di-aquaproof lah.

Sayangnya, saya tidak banyak menekan dan mengecek dengan teliti. Setelah musim hijan tiba, ternyata masih bocor dan rembes. Gilanya lagi, ternyata tidak di-aquaproof!!!!! Berarti tega ngibulin konsumen.

Pengawas lapangan Legenda pun tidak banyak bisa membantu. Pertama-tama kalau ditanya perbaikan di saat masa garansi, sang pengawas bilang, "Saya belum bikin report." Giliran ditanya terus malah tanya progres reportnya ke kita, "Apa saja yang belum dikerjakan oleh pemborong?" Ini khan kebalik!

Saran buat para pembeli Legenda Wisata:
1. Jangan lunak terhadap pemborong dan pengawas lapangan (bangunan, teknik, taman).
2. Teliti dan cek hasil perbaikannya. Kalau perlu, naik ke atap atau tengok di belakang rumah (nyuruh orang lain kepercayaan kita).
3. Meski ada garansi satu musim, tidak berarti saat musim hujan berikutnya tiba, kita bisa mengklaim lagi, walau itu komplenan lama.
4. Dinding retak rambut di mana-mana saat musim kemarau tiba! Kalau serah terima di saat musim hijan, dan 3 bulan masa garansi masih musim hijan, maka siap-siaplah renovasi sendiri di saat musim kemarau tiba. Alias dana kelaur lagi!!
5. Lihat lokasi dengan jeli dan teliti. Kalau bisa hindari rumah dekat Sutet (kabel listrik tegangan tinggi). Meski masih pro kontra efek sutet, lebih baik hindari.
6. Antena TV tergangu jika dekat sutet. Pilih lokasi yang jauh dari sutet. Kecuali mau langganan tv berbayar.

http://legenda-wisata.blogspot.com/2009/02/rumah-mahal-tidak-berarti-bebas.html

Kirian belum ada log legenda wisata. Tahu gitu aku gak bikin. Thanks Buag pengasuh yang sudah bikin sangat komperhensif

Clement Hord said...

Fienso,
informasi tambahan dari anda sangat bermanfaat buat blog sederhana ini. semua informasi tambahan tentu sangat melengkapi blog ini. Dan juga sebagai check and balance buat pengembang agar lebih peduli pada estate yg sudah dibangun.

regards,
clement hord

Anonymous said...

Thanks buat blog-nya Pak,
Saya baru ambil rumah di Zona Vasco Da Gama dengan luas tanah 300-an meter2 & luas bangunan hampir 200 m2, dengan harga hampir 1,4 M. Harga tersebut murah atau mahal ya? (saya perlu konfirmasi karena kebetulan yg ambil istri saya dgn agak "impulsif", tanpa meneliti harga pasar).
Bagaimana ya kondisi lingkungan di sekitar Vasco Da Gama? karena saya relatif asing dengan kawasan ini.

Terima Kasih,
Nicko Adyaksa